Kamis, 26 Mei 2011

PEMIMPIN DAN KEPRIBADIAN

                                          PEMIMPIN DAN KEPRIBADIAN

Oleh: Mediani, S.Pd.
Anggota Dewan Pendidikan dan Pembelajaran
Daerah Kab.50 Kota.

Kepribadian adalah merupakan faktor yang yang sangat menentukan berhasilnya pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya sehingga dia menjadi orang yang benar-benar jadi contoh, suri teladan dan panutan ditengah masyarakat.
Pemimpin yang mengayomi masyarakat/rakyat itu adalah kepribadian pemimpin yang tumbuh dan berakar dari tatanan nilai agama, adat dan budaya. Dengan demikian agama dan adat tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam memilih seorang pemimpin, agama, adat dan budaya merupakan substansi yang mendasari bagi kita untuk memilih seorang pemimpin yang memiliki kepribadian yang mulia itu.
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian yang mulia itu akan terlihat dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, yang benar, lurus, adil dan mampu memelihara amanah sebagaimana yang dimaksudkan dalam filosofi ” manuruik alua nan luruih, manampuah jalan nan pasa, mamaliharo haroto pusako, dan mamaliharo anak kamanakan dan sebagainya”.
Manuruik aluah nan luruih, artinya seorang pemimpin melaksanakan tugasnya harus menurut ketentuan-ketentuan yang lurus,benar dan telah digariskan, adanya panduan berupa ketentuan-ketentuan yang dapat menempatkan segala sesuatu itu pada tempatnya, bukan berdasarkan keinginan pribadi dan egonya dan juga bukan berdasarkan kehendaknya semata  yang akan menimbulkan ketidaksenangan dikalangan orang banyak, melainkan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang tengah diberlakukan.
Untuk dapatnya pemimpin berprilaku menempatkan sesuatu terlentak pada tempatnya maka pemimpin harus memperhatikan pesan moral filosofi adat ” mamaek manuju barih tantang bana lubang katabuak, malantiang manuju tangkai tantangan bana buah karareh, manabang manuju pangka tantang bana rueh karabah, tantang sakik lakek ubek, tantang ukua mako dikarek, tantangan barih mako dipahek, dikapua-kapua lakek parmato”.
Manampuah jalan nan pasa, adalah jalan yang real nyata dan benar. Disebutkan lagi dalam adat ”jalan nan pasa nan kaditampuah, labuah nan lorong nan kadituruik, jan manyimpang kiri jo kanan, luruih manuruik barih adat yaitu kebenaran”. Apabila pemimpin tidak lagi menyuarakan kebenaran, melainkan menyuarakan kebohongan, kemunafikan,dusta,  menyampaikan sesuatu berita yang belum pasti dan tidak tahu asal usulnya jelas akan menimbulkan semakin merebaknya fitnah dan gosip dikalangan rakyat dan bawahannya, sehingga tidak akan semakin tentramlah kehidupan rakyat bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin yang seperti itu tentu tidak kita inginkan, pemimpin yang kita inginkan adalah pemimpin yang benar, jujur, lurus dan ikhlas.
Mamaliharo haroto pusako artinya pemimpin harus memelihara harta benda/ kekayaan yang berada dibawah kepemimpinannya, tidak menghabiskan, menghilangkan maupun merusaknya. Hal ini disebutkan lagi dalam adat; ” kalau sumbiang dititik, patah ditimpo, hilang dicari, talambuak dikakeh, anyuik dipinteh, kurang ditukuak, rusak dibaiki” pergunakanlah untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi, dahulukan hajat orang banyak, dan jangan mengomel kalau hajat kita belum terpenuhi, apalagi diambil dengan cara tidak sah atau korupsi.
Mamaliharo anak kamanakan artinya seorang pemimpin harus arif dan bijak serta pandai mengarahkan anak kemenakannya dalam segala lapangan kehidupan, sehingga anak kemenakan dan kaum yang dipimpinnya dapat terpelihara, bukan menjerumuskan, memfitnah dan berprasangka buruk kepadanya, yang jelas hal itu akan menimbulkan ketidak tentraman dan anak kemenakannya tidak akan percaya dan tidak akan menghormatinya.
Maka berdasarkan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, kepribadian yang mulia itu, Pertama keimanan yang merupakan pondasi dasar bagi seseorang menjadi manusia yang mulia. Karena itu haruslah diperhatikan sebagai seorang pemimpin adalah keimanannya sebab orang yang tidak beriman dan tidak percaya akan adanya Allah dan hari akhirat mereka akan berbuat sekendaknya dan tidak peduli kepada kepentingan orang banyak, mereka akan melakukan kecurangan, kebohongan,dan kezaliman, untuk itu kita diingatkan oleh Allah SWT dengan firmannNya, ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.'' (QS 5:51).
Kedua, Akhlaknya. Apakah dia memiliki akhlak terpuji atau mulia yang dapat dilihat dari sikap benar,adil,jujur dan amanah. Berakhlak mulia dan terpuji akan dilihat oleh orang dari sikap benar,adil,jujur dan amanahnya orang dalam menjalani kehidupannya. Sehingga Ia tidak akan terlibat tindakan kriminal, KKN, atau tindakan yang merugikan masyarakat dan bangsa. Seorang yang adil, jujur,dan amanah, dapat dipercaya, bukan manusia yang curang dan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan, tetapi pemimpin yang selalu berusaha dan berikhtiar mencari kebaikan untuk bersama dan mengayomi kehidupan masyarakat banyak. Pemimpin haruslah berakhlak yang mulia,terpuji dan berbudi pekerti yang luhur sebagaimana amanat filsofi adat; “ nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baik iyolah budi, nan indah iyolah baso”.
Ketiga, memiliki ilmu dan manajemen yang baik. Inilah yang melahirkan mampu dan tidaknya dia sebagai seorang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting dalam memimpin dan membangun tanah air, bangsa dan negara ini menjadi kuat dan handal dalam menghadapi segala persoalan sehingga mampu mewujudkan kehidupan yang bahagia lahir dan bathin. Memiliki ilmu dan manajemen yang baik, bukanlah semudah menyebutkannya sebab manusia sering dipengaruhi oleh keindahan dunia sehingga kadang merubah sikap dan watak manusia yang tidak baik. Yang harus kita waspadai adalah manajemen adu domba sebagaimana yang ditanamkan oleh Bangsa Penjajahan Belanda terhadap Bangsa kita Indonesia tercinta yang dikenal dengan politik devide et impera. Sayang kalau manajemen adu domba dimiliki oleh pemimpin akan hancurlah tatanan nilai dan budaya yang luhur dalam kehidupan masyarakat yang kita cintai.
Kita cinta tanah air, cinta bangsa dan cinta negara,kesatuan republik Indonesia yang sudah diperjuangkan oleh para pemimpin bangsa kita, dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan sejak tanggal 17 Agustus 1945, untuk itu marilah kita secara bersama-sama bersatu padu antara rakyat dengan pemimpin dalam mempertahankan, mengisi kemerdekaan bangsa dengan memantapkan kepribadian kita, memantapkan keimanan sebagai pondasi dasar dalam rangka memberantas sikap-skiap kemunafikan,kemungkaran,kebohongan, kesewenang -wenangan dan ketidak adilan.
Keempat, memiliki rasa kasih sayang, belas kasih terhadap kaum yang dipimpinnya, sehingga melahirkan kebersamaan persatuan dan kesatuan yang mampu menanggulangi segala persoalan baik ancaman,tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar. Kita harus pahami dan sadari bahwa bila pemimpin hanya memiliki ilmu yang tinggi dan segudang pengalaman sebagai pemimpin tapi tidak memiliki rasa kasih sayang, jelas yang akan timbul sikap jijik, tidak suka, benci dan sebagainya sehingga rusak silaturohim, hilang rasa kebersamaan, pecah persatuan dan kesatuan, sehingga tidak akan mungkin tercapai tujuan dan cita-cita bersama mewujudkan keadilan, kebenaran dan kemakmuran.
Rintangan dan tantangan baik ringan maupun berat tampa kebersamaan mustahil dapat diwujudkan, oleh karena itu kita sudah dingatkan bahwa kerja yang berat harus kita lakukan secara bersama, sebagaimana filosofi adat menyebutkan “ Nan borek samo dipikua nan ringan samo dijinjiang”.( yang berat sama dipikul yang ringan sama dijinjing).
Dengan memahami filsafat adat dan budaya yang mengandung makna yang sangat berarti buat kemajuan keselamatan bangsa kita baik yang mengungkapkan tentang keberadaan seorang pemimpin, yang memiliki eksistensi ditengah masyarakat yang majemuk,beserta tugas dan tanggung jawabnya, mudah-mudahan dapat memberikan arti dan makna bagi kita untuk masa depan.
Khususnya ranah Minang Sumatera Barat yang kita cintai, yang kaya dengan nilai-nilai budaya adat dengan sistim matrilinial, yang dibanggakan oleh anak nagari dan dikagumi oleh orang dari luar, sudah sepatutnya mampu mewujudkan pemimpin yang memiliki kepribadian dan kewibawaan ditengah masyarakat, jadi panutan, dicontoh dan ditiru bukan jadi pemimpin yang menimbulkan sikap apatis, kontra, tidak disenangi, karena sistim yang diterapkan sehingga didemo oleh rakyatnya sendiri.
Pemerintahan adat di Minangkabau memaparkan adanya sistim kelarasan Koto Piliang dan kelarasan Bodi Caniago, yang mengandung arti bahwa pemimpin pemerintahan di Minangkabau itu tumbuh melalui sistim demokrasi, dan pelaksanaan pemerintahan jelas berdasarkan hukum.
Kedua sistim ini diakui oleh anak nagari mampu mengantarakan manusia menjadi manusia yang beriman, berbudaya dan beradab, dan menjadikan ranah kita Minangkabau di Propinsi Sumatera Barat ini menjadi daerah-daerah yang adil dan makmur, aman dan sentosa, baldatun toyibatun warabun qofur.
                                                            Tiakar Guguak Limapuluh Kota,      2011.















Sekilas Tentang Penulis


Identitas  Penulis:

 Nama                          : Mediani, S.Pd.  Gelar Dt. Marjo Nan Elok
 Nip                             : 131908020
 Tempat/tanggal lahir  : Sei Talang / 07  Oktober  1965.
 Pekerjaan                    : Guru SMA N 1 Kecamatan Guguak Kabupaten Limapuluh Kota.
 Alamat                       : Tiakar Guguak VIII Koto, Kec.Guguak Kab, Limapuluh Kota.
Telp / Hv no                : 081363208191
 Isteri:  Nama              : Eltuti Fitriani, S.Pd
            Pekerjaan         : Guru SMP N 1 Kecamatan Guguak.
            Alamat                        : Tiakar Guguak  VIII Koto, Kec.Guguak Kab.Limapuluh Kota.
 
Riwayat pendidikan dan pengalaman kerja:
A.Pendidikan.
1. Sekolah Dasar (SD)                        …………………….  tamat tahun 1979
2. M.T.I /M,Ts.N                     ............……………   tamat MTs.N / tahun 1982
3. MAN                                   …………………….  tamat  tahun 1985
4. D.III/ A.III PMP IKIP Padang…………………. Wisuda 2 September 1989
5. S.1 / A.4  PPKn UNP         …………………….. Wisuda 2 September 2000.

B. Pengalaman Kerja
1.      Guru SMA N 1 Kecamatan Guguak…………sejak 1 Maret 1990 sampai sekarang
2.      Ketua KAN Sei Talang                 …………..      tahun 1991 s/d tahun 1999.
3.      P3,NTR  Sei Talang Barat Kec,Guguak……..     1Mei 1999 sampai 30 April 2003.
4.      Ketua TK Pertiwi Tiakar Guguak …………       tahun 1995 sampai 2003.
5.      Ketua BP3 & Komite SD.08 Tiakar Guguak ……          tahun 1998 sampai 2004.
6.      Sekretaris Komite SMA N 1 Kecamatan Guguak..tahun 2006 sampai 2008
7.      Wakil Kepala SMA N 1 Kecamatan guguak…. .  Agustus 2004 -Desember 2007.
8.      Ketua masjid Baburrahmah Tiakar ......................   tahun 2008 sampai 2010.
9.      Ketua Jonang Limbago Tinggi Adat  Nagari Sei Talang...tahun 2009/2010.
10.  Tim Kreatif Daya Budaya Kecamatan guguak...........tahun 2009/2010.
11.  Anggota DPPD Kabupaten Lima Puluh Kota...........25 Juli 2009 sampai sekarang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar